Kamis, 22 Oktober 2009

SETING DASAR ROUTER JUNIPER

Untuk awalan setting router JUNIPER bisa di gunakan dengan mode CLI ( command-line interface) dan Web Browser, cumin kali ini yg akan di ulas masalah command CLI :
Untuk memulai setting persiapkan setting console dengan masuk lewat hyper Terminal default Windows :
Port setting Bit Per second =9600
Data Bits=8
Parity=None
Stop bits=1
Flow control=None

Setelah masuk console maka akan tampil login: ( untuk login bisa di isikan root apabila router tsb baru belum pernah terconfigure sebelumnya)

Root%

Root%cli ( ketik CLI )

Root> edit/configure (ketik edit/configure untuk masuk modem configuration)

[edit]
Root#


[edit]
Root#set system root-authentication encrypted-password 1 ( untuk membuat pengenalan masuk ke dalam router tsb agar bisa di configure, apabila belum di setting maka tidak bisa save configurasi router dan parameter)

[edit]
Root#commit (untuk save configuration)

[edit]
Root#set system host-name COBA (Membuat Host name pada router)


[edit]
Root#set system login user COBA class super-user authentication plain-text-password (untuk membuat account user saat telnet maupun console ke ROUTER)
New password: (isikan password)
Retype new password: (isikan password yg sama)

[edit]
Root#commit

Maka tampilan akan seperti berikut apabila sukses parameter diatas.
Coba@coba>edit

[edit]
Coba@coba#

Coba@coba#set system service telnet


------------------------------------------------------------------------
Untuk menampilkan configuration yg sudah kita buat
Bila di router CISCO itu sh run / di Juniper menggunakan show configuration

Cotoh SH RUN di router juniper.
Coba@bjm> show configuration
## Last commit: 2008-06-05 16:34:15 UTC by coba
version 8.3R1.5;
system {
host-name COBA;
root-authentication {
encrypted-password "$1$tJsJ9v8A$ie/7a4EaB1CeHp.8TI.Xp/"; ## SECRET-DATA
}
login {
user coba {
uid 2000;
class super-user;
authentication {
encrypted-password "$1$IT618G4K$bLh9Soxo7WXA0xdoBjWUs/"; ## SECRET-DATA
}
}
user coba1 {
uid 2001;
class super-user;
authentication {
encrypted-password "$1$HCEskPF0$img7he3wBgsZ5FG7t.5Z70"; ## SECRET-DATA
}
}
}
services {
telnet;
web-management {
http {
interface [ fe-0/0/0.0 fe-0/0/1.0 ];
}
}
}
syslog {
user * {
any emergency;
}
file messages {
any any;
authorization info;
}
file interactive-commands {
interactive-commands any;
}
}
}
interfaces {
fe-0/0/0 {
description "TO WAN ";
unit 0 {
family inet {
address 118.98.143.122/30;
}
}
}
fe-0/0/1 {
description "TO LAN_Connection";
unit 0 {
family inet {
address 118.98.219.41/29;
}
}
}
se-0/0/2 {
encapsulation cisco-hdlc;
serial-options {
dte-options {
dtr normal;
}
}
}
}
routing-options {
static {
route 0.0.0.0/24 {
next-hop 118.98.143.121;
active;
}
}
}


Step di atas sudah sukses di configuration maka dapat memulai untuk setting pada posisi kebutuhan : port dan routing dsb, kali ini kita akan mencoba setting untuk standart layanan misalkan untuk VPN IP / ASTINET

Untuk awal kita akan melihat posisi port yg ada di dalam router tersebut :

Telkom@telkom>show interface terse (posisi cursor prompt harus mode “>” bukan “#”)

telkom@telkom> show interfaces terse
Interface Admin Link Proto Local Remote
fe-0/0/0 up down
fe-0/0/0.0 up down inet 118.98.143.122/30
gr-0/0/0 up up
ip-0/0/0 up up
ls-0/0/0 up up
lt-0/0/0 up up
mt-0/0/0 up up
pd-0/0/0 up up
pe-0/0/0 up up
sp-0/0/0 up up
sp-0/0/0.16383 up up inet
fe-0/0/1 up down
fe-0/0/1.0 up down inet 118.98.219.41/29
se-0/0/2 up down
se-0/0/3 up down
dsc up up
gre up up
ipip up up
lo0 up up
lo0.16385 up up inet 10.0.0.1 --> 0/0
10.0.0.16 --> 0/0
lsi up up
mtun up up
pimd up up
pime up up
pp0 up up
tap up up



baru menentukan posisi port dan penulisan nama port bisa di lihat dengan step di atas.

Contoh setting port Ethernet Fast Ethernet 0:
Coba@coba## set interfaces fe-0/0/0 unit 0 family inet address 192.168.0.1/24 (penulisan netmask cukup dengan prefix-mask)

penulisan description pada port sebagai tanda pengenalan.
Coba@coba# set interfaces fe-0/0/0 description “To LAN Connection”

Contoh setting port Serial 2:
Coba@coba#set interface se-0/0/2 unit 0 family inet address 172.113.241.4/30 (penulisan netmask cukup dengan prefix-mask)

Coba@coba#set interfaces se-0/0/2 encapsulation cisco-hdlc(setting untuk encapsulation menyesuaikan exp:HDLC CISCO/PPP dst)

Coba@coba##set interfaces se-0/0/2 encapsulation cisco-hdlc serial-options dte-options cts normal
kondisi diatas tambahkan dcd,dsr,rts,dtr dengan command yang sama:

se-0/0/2 {
description "WAN Connection";
encapsulation cisco-hdlc;
serial-options {
dte-options {
dtr normal;
rts normal;
dcd normal;
dsr normal;
cts normal;


Setting untuk routing static :

Coba@coba#set routing-options static route 0.0.0.0/0 next-hop next-hop 118.98.143.121
(status routing di atas contoh static route dan untuk routing tujuan dan alamat ip nya menyesuaikan dengan kebutuhan)

Selasa, 06 Oktober 2009

Wireless Access Point

Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he.. he..
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4. dsb
Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.
Upgade Firmware
Biasanya perangkat yang mempunyai firmware semacam AP akan menyediakan upgrade firmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Langsung saja cari firmware terbaru untuk AP di website vendor. Ternyata sudah ada beberapa release terhadap firmware lama yang ada di AP, download firmware versi terakhir.


Firmware yang di download berbentuk file executable, jalankan file tersebut akan melakukan decompress dan menghasilkan file README dan firmware update.
Proses upgrade dapat dilakukan secara mudah, yaitu langsung dilakukan melalui browser, masukkan file firmware update, kemudian klik sumbit, dalam waktu kurang dari satu menit proses upgrade selesai dan firmware baru langsung terpasang. Reset ke default factory setting dilakukan sesuai rekomendasi Vendor yang ada di file README.
Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:
1. Access Point (fungsi default)
2. Client Bridge Mode
3. Repeater Mode
AP dan Komputer Server
Saat ini AP telah berfungsi dengan baik dan benar, selanjutnya ada keinginan untuk menyiapkan sebuah komputer untuk dijadikan sebuah server yang akan menyediakan fungsi untuk:
1. Pengelolaan user
2. Pengelolaan akses
3. Proxy dan Firewall
4. Pengelolaan authentifikasi
5. Mencatat log/history akses
6. Menyediakan fitur billing
http://suryana.or.id/konfigurasi-wireless-access-point/











Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain. Router menghubungkan network-network tersebut pada network layer dari model OSI, sehingga secara teknis Router adalah Layer 3 Gateway.
Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated router), atau bisa juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai router. Dalam tulisan ini, saya hanya akan menulis tentang Cisco Router, yaitu sebuah dedicated router yang dibuat oleh Vendor bernama Cisco (http://www.cisco.com). Oleh karena itu, setiap kata Router dalam tulisan berikutnya akan diartikan sebagai Cisco Router.
Tulisan ini ditujukan kepada pembaca tingkat pemula yang baru mempelajari networking. Oleh karena itu, bahasan-bahasan yang dipaparkan di sini hanyalah pengertian dasar router dan konfigurasi dasar saja.
http://ikc.cbn.net.id/umum/alfred-cisco.php











Antenna Omni

Antenna ini memiliki performa Hi-Gain yang tinggi dan sangat efektif untuk
menyebarkan signal wireless anda.

Terbuat dari bahan tembaga berkualitas dan pilihan.
Bisa digunakan untk berbagai macam aplikasi seperti: antenna aksespoint, hotspot,
maupun antenna Rt-Rw Net anda.

Kompatible dengan berbagai macam Type WLAN, baik Type B/G.



http://72.14.235.104/search?q=cache:XyoKr4fBCaoJ:www.aksespoint.com/antenna.pdf+antenna+omni+adalah&hl=id&ct=clnk&cd=4&gl=id&client=firefox-a
















Antena Grid
Antena Grid 24 dBi ini didesain untuk Sistem Komunikasi menggunakan Wireless LAN. Karakteristik antena ini antara lain : High Gain, Jarak Jauh, dan F/B Ratio yang besar.
Antena ini cocok dipergunakan untuk mengatasi kendala komunikasi dan mengirimkan transmisi secara efektif. Terbuat dari Stainless Steel kualitas industri, dan dilapis oleh bahan tahan karat.
Antena ini sangat baik dipergunakan pada berbagai macam lingkungan, seperti di atas gedung, di atas tower, di atas bukit. Setiap antena diuji secara ketat mempergunakan network analysis instrument sebelum dikirimkan.
Spesifikasi




http://www.samudera.net



Antenna Yagi

Biasa digunakan untuk antenna Wireless Point to Point, maupun Antenna Klien.
Untuk Point to Point, antenna ini mampu hingga jarak 4 Km.
Sedangkan untuk antenna Klien, antenna ini mampu hingga jarak 2,5 Km lebih.

http://72.14.235.104/search?q=cache:klwbMiaiCFAJ:yb1zdx.arc.itb.ac.id/data/orari-diklat/pemula/teknik/antenna-yagi.pdf+Antenna+Yagi+15+Db&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id&client=firefox-a




















Antenna Dish


Biasa digunakan untuk antenna Wireless Point to Point, maupun Antenna Klien.
Untuk Point to Point, antenna ini mampu hingga jarak 16 Km.
Sedangkan untuk antenna Klien, antenna ini mampu hingga jarak 9 Km lebih


http://72.14.235.104/search?q=cache:klwbMiaiCFAJ:yb1zdx.arc.itb.ac.id/data/orari-diklat/pemula/teknik/antenna-yagi.pdf+Antenna+Yagi+15+Db&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id&client=firefox-a




















Antenna Waveguide

Biasa digunakan untuk antenna aksespoint, Hotspot, maupun Rt-Rw Net
dengan polarisasi Horizontal.

Solusi untuk daerah interfensi tinggi dan daya jangkau yang jauh.
Untuk bisa mengcover area 360° diperlukan 2 unit antenna.
Solusi untuk daerah interfensi tinggi dan daya jangkau yang jauh



http://72.14.235.104/search?q=cache:klwbMiaiCFAJ:yb1zdx.arc.itb.ac.id/data/orari-diklat/pemula/teknik/antenna-yagi.pdf+Antenna+Yagi+15+Db&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id&client=firefox-a










GPRS
( General Packet Radio Service )
General Packet Radio Services) adalah layanan komunikasi data lewat telepon tanpa kawat (ponsel) yang berbasis paket. Sistem GPRS ini dipakai untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) Internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, dan menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 114 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld computer.
Karena GPRS dibuat berdasarkan komunikasi GSM (Global System for Mobile communication), maka secara teori akan lebih murah daripada sambungan telepon seluler jenis lainnya, sehingga kanal yang dipakai dapat dibagi beramai-ramai oleh sejumlah pengguna
* Secara umum General Packet Radio Service atau GPRS adalah suatu teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD.

* Jaringan GPRS merupakan jaringan terpisah dari jaringan GSM dan saat ini hanya digunakan untuk aplikasi data.Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah :
o GGSN; gerbang penghubung jaringan GSM ke jaringan internet
o SGSN; gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS
o PCU; komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS

* Secara teori kecepatan pengiriman data GPRS dapat mencapai 115 kb/s. Namun
dalam implementasinya sangat tergantung dari berbagai hal seperti :
o Konfigurasi dan Alokasi time slot di level Radio/BTS
o Teknologi software yang digunakan
o Dukungan ponsel

* Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu; di lokasi tertentu; akses GPRS terasa
lambat; dan bahkan bisa lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps










Sistim GPRS

* Sistem GPRS memberikan solusi dasar untuk Internet Protocol , komunikasi antara Mobile Station dengan Internet Service Hosts (IH) atau Corporate LAN. Hal ini dilakukan dengan :
* Efisien menggunakan radio resources
* A flexible service , with volume-based (or session duration-based) billing
* Fast set-up /access time
* Efficient transport of packets in the GSM network
* Simultaneous GSM and GPRS ,co-existence disturbance
* Sambungan ke External packet data network lainnya dengan menggunakan IP



http://72.14.235.104/search?q=cache:jnMfTRJzIJoJ:www.stttelkom.ac.id/staf/UKU/Presentasi%2520Publikasi%2520UKE/Standard-GPRS-UKU.ppt+GPRS&hl=id&ct=clnk&cd=4&gl=id&client=firefox-a

Prosedur Instalasi Wiralles WAN



Peralatan

  1. Kompas dan peta topografi
  2. Penggaris dan busur derajat
  3. Pensil, penghapus, alat tulis
  4. GPS, altimeter, klinometer
  5. Kaca pantul dan teropong
  6. Radio komunikasi (HT)
  7. USB Wireless, pigtail dan Access Point
  8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
  9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
  10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
  11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
  12. Software AP Manager, Netstrumbler

Survey Lokasi

1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta

2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path

3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena

4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi

5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi

6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor

1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m

2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel

3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian

4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short

5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser

6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor

7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)

8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air

9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali

10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE

1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor

2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss

3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short

4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena

1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat

2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail

3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada

4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta

5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena

6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio

1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna

2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager

3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan

4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya

5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah

6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility

7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil

8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise

1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default

2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut

3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise

4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %

5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang

6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan

7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena

1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional

2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan

3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor

4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena

5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena

1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal

2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)

3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat

4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas

5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider

6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi

7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio

1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio

2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut

3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang

4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing

5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio

6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER

7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps

8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600

9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum

10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar

Kamis, 17 September 2009

Tips Mempercepat Booting Windows XP


Mungkin anda pernah mengalami booting windows yang sangat lambat

Berikut langkah-langkahnya agar booting windows anda menjadi lebih cepat :



Langkah 1 :

Buka aplikasi notepad

Ketikkan “del c:\windows\prefetch\ntosboot-*.*/q” (Tanpa tanda kutip )

dan save as dengan nama ntosboot.bat dalam drive c:\

Langkah 2 :

Lalu klik menu Start–>Run–> dan ketikkan gpedit.msc

Langkah 3 :

Klik Computer Configuration–>Windows Settings–>Script–>lalu klik 2 kali pada Shutdown

Langkah 4 :

Dalam Windows Shutdown Properties klik add lalu browse. lalu cari letak file ntosboot.bat yang anda buat tadi dan klik open

Langkah 5 :

Lalu klik OK ,Apply dan OK sekali lagi untuk menyelesaikannya

Langkah 6 :

Lalu klik menu Start–>Run–> dan devmgmt.msc

Langkah 7 :

Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Primary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties )

Langkah 8 :

Pilih Advanced Settings

Pada Device 0 atau Device 1

Ganti Device Type menjadi None ( Ganti saja pilihan Device Type yang tidak terkunci )

Langkah 9 :

Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Secondary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties )

Ulangi seperti Langkah 8

Langkah 10 :

Restart Komputer anda dan anda bisa lihat perubahannya.

Salah satu cara meningkatkan akses internet adalah mengatur /mengoptimasi konfigurasi atau setting di Sistem Operasi seperti Windows.

Meskipun pengaruhnya bisa berbeda-beda karena akses internet juga dipengaruhi oleh banyak faktor seperti dari software, hardware, kesibukan trafik di jaringan yang digunakan dan lainnya.

Untuk Sistem Operasi Windos, kita bisa mengatur beberapa setting di registry atau bisa menggunakan beberapa software optimasi yang sudah tersedia. Berikut beberapa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan/optimasi akses internet.

1. TCP Optimizer

Program gratis ini menyediakan fasilitas untuk mengoptimalisasi koneksi internet yang kita gunakan. Sebelum melakukan perubahan dengan software ini, backup terlebih dahulu registry-nya, melalui menu File > backup Current Setting, sehingga jika nantinya ada masalah, kita bisa mengembalikan setting ke awal, meskipun sudah ada juga menu Restore Windows Default Setting, untuk mengembalikan setting windows bawaannya.

Cara pemakaian mudahnya di bagian/tab General Setting dan Advanced Setting ada pilihan Optimal Setting (bagian bawah) yang bisa diaktifkan. Program ini juga memberikan fitur advanced bagi yang ingin/bisa engedit registry windows yang berhubungan dengan koneksi Internet. Tetapi untuk memanfaatkan fitur ini, perlu banyak membaca Dokumentasi, forum dan penjelasan di websitenya.

Download TCP Optimizer ( 596 KB) informasi selengkapnya di speedguide.net

2. TCP-Z

Sebagian Windows, default-nya (bawaannya) hanya mengijinkan 10 koneksi setiap detik, sehingga hal ini bisa menyebabkan koneksi menjadi lambat, terutama jika kita menggunakan banyak aplikasi yang terkoneksi internet download melalui P2P, dsb. Pengaturan setting ini disimpan di file sistem tcpip.sys.

Dengan software ini kita bisa mengubah pengaturan banyaknya koneksi ini dengan mudah. Pengaturan bisa dilakukan hanya di memori komputer, sehingga tidak perlu restart komputer dan langsung terlihat hasilnya. dan tidak akan merusak atau mengubah file windows.

Software ini juga menyediakan fitur untuk melakukan patch ( mengganti atau mengubah file tcpip.sys), serta menginstall driver agar setting ini bisa permanen (tidak tergantung harus menjalankan program ini).

Bagaimana Penggunaannya ?

Setelah di download, buka file zip tersebut dan jalankan file TCPZ.exe ( atau TCPZ64.exe jika windows yang digunakan merupakan windows 64 bit). Ada beberapa tab disana, seperti berikut

* Tab TCP yang memberikan informasi file tcpip.sys dan grafik banyaknya koneksi dan kecepatan download/upload.

* Tab Patch, lihat bagian Patch Memory yang menunjukkan Old value dan New Value. Kita bisa mengatur New Value dengan menggeser slidebar disampingnya dan klik Apply. Untuk melihat hasilnya, gunakan untuk browsing, download atau lainnya dan lihat Tab TCP sebelumnya.

TCP-Z juga memungkinkan mengubah file-nya langsung atau menginstall TCP-Z Virtual Device Driver. Selengkapnya bisa dibaca dokumentasinya

Download dan informasi selengkapnya di http://deepxw.blogspot.com/ (543 KB)

3. Mematikan Fitur Auto Update

Di sistem operasi windows, setting default (bawaan) diatur agar windows senantiasa melakukan pengecekan update ketika terkoneksi ke internet, dan jika ada update terbaru akan langsung melakukan download tanpa konfirmasi. Sehingga tanpa kita sadari sering bandwith internet terpakai sedangkan kita tidak menyadarinya.

Kita bisa mematikan fitur ini dan jika ingin melakukan update bisa di proses secara manual atau mengaktifkan kembali di lain waktu. Mematikan fitur auto Update :

1. Klik kanan My COmputer > Properties ( atau Pilih Start menu > Run dan ketikkan sysdm.cpl lalu tekan ENTER)

2. Pilih tab Automatic Update

3. Pilih Turn off Automatic Updates

4. Scan komputer dari Malware & spyware

Jika komputer terinfeksi malware ( trojan, worm, virus ) dan spyware, maka bisa menyebabkan koneksi atau akses internet lambat, tidak hanya kinerja komputer. Untuk scan spyware bisa menggunakan Spybot Search and Destroy, Spyware Terminator dan lainnya.

5. Software lainnya

Ada software lainnya yang menyertakan tools atau fasilitas untuk mengoptimalkan akses internet atau setting jaringan, dan kita tidak perlu langsung membuka atau mengedit registry. Misalnya Advanced SystemCare ( dengan Firefox TCP Optimizernya), TuneUp Utilities ( dengan TuneUp System Optimizer-nya) dan lainnya.

Mencegah Virus Dari Flashdisk Menginfeksi Komputer Kita

Flashdisk merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan dalam penyebaran virus.

Pada waktu kita memasukkan flashdisk ke USB komputer kita, maka secara default windows akan langsung membuka task baru dengan fungsi Auto play.

Banyak sekali virus yang menggunakan fungsi Auto Play ini untuk menyebarkan diri mereka dan kemudian menginfeksi komputer kita.

Disini kita akan berusaha untuk meminimalisir virus masuk ke dalam komputer kita dengan cara meng-nonaktifkan fungsi Auto Play tersebut.

Berikut caranya :

- Klik Start –> run “gpedit.msc”

- Pilih Computer Configuration –> Administrative Templates

- Lalu Pilih System, cari file Turn Off Auto Play dan klik double

- Lalu centang pilihan enabled dan Turn Off Auto Play pilih All Drive

- Lalu klik OK, Tutup dan restart

Cara lain untuk meminimalisir virus masuk ke dalam komputer adalah dengan cara mengaktifkan user Guest dan selalu login dengan user guest tersebut.

Karena dengan user Guest maka secara tidak langsung kita akan mematikan fungsi registry, karena Virus akan selalu manginfeksi file registry ini dan merubah value di dalamnya.

Anda juga dapat meminimalisir virus masuk ke dalam komputer dengan selalu mengupdate anti virus secara rutin.

Ciri-ciri Komputer Yang Terjangkit Virus.


Berikut salah satu ciri-ciri Komputer Yang Terjangkit Virus :





1. Komputer Anda berjalan lebih lambat dari biasanya.

2. Menu Run, Search disembunyikan oleh virus.

3. CTRL+ALT+DEL tidak bisa digunakan.

4. Regedit dan MSCONFIG di disabled

5. Folder asli pada komputer anda disembunyikan dan diganti dengan file virus.

6. Menu Tools -> Folder Options di Windows EXplorer hilang.

7. Komputer sering berhenti atau tidak merespon.

8. Komputer tiba-tiba restart atau crash dan ini terjadi beberapa menit sekali.

9. Aplikasi komputer tidak berjalan dengan semestinya dan sering error.

10. Muncul File dengan Icon Folder tetapi mempunyai file type .exe

11. Hardisk atau disk drive tidak bisa diakses.

12. Aktivitas print tidak bekerja dengan semestinya.

13. Sering terjadi pesan error yang aneh dan tidak biasanya.

14. Sering terlihat menu atau dialog box yang rusak.

15. Terdapat Duplikasi nama folder di dalam folder tersebut.

16. Komputer selalu mengeluarkan pesan dari mana virus ini berasal.

Jika komputer anda mengalami salah satu ciri-ciri diatas, berarti ada kemungkinan komputer anda terkena virus, segera update antivirus anda dan scan komputer anda

untuk membersihkan virus tersebut

*~Dunia Komputer~* © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute